Yaya Toure, pencetak dua gol Manchester City ke gawang Newcastle
United, menolak menerima sebotol besar champagne saat pesta kemenangan
di ruang ganti. “Maaf! Saya tidak minum alkohol. Saya Muslim,” ujar Yaya
Toure seraya menyerahkan botol besar champagne ke Joleon Lescott,
rekannya.
Toure adalah man of the match pertandingan itu. Ia memborong dua gol
kemenangan timnya dan membuat City semakin dekat dengan gelar juara Liga
Inggris. Sesuai tradisi klub, bintang pertandingan mendapat kehormatan
membuka botol besar champagne.
Bukan kali pertama Toure menolak pesta kemenangan dengan menenggak
minuman keras. Ia kerap menghindari tradisi itu, seraya berusaha tidak
menyinggung rekan-rekannya.
Juru bicara Manchester City mengatakan pemberian champagne adalah
penghargaan yang didambakan setiap main. Namun, katanya, klub bisa
memahami jika ada individu yang menolak dengan alasan agama.
Yang bisa dilakukan klub, masih menurut juru bicara Manchester City,
adalah menjamin setiap individu di ruang ganti klub tidak merasa
tersinggung jika ada rekan mereka yang menolak pesta dengan alasan
agama. Liga Inggris adalah kompetisi yang menampung pemain dari 68
negara. Yaya Toure berasal dari Pantai Gading dan beragama Islam.
Imam
Saat masih di Barcelona, Yaya Toure adalah imam bagi dua rekannya; Eric
Abidal dan SeydouKeita. Ketiganya selalu menyampatkan diri shalat
berjamaah, dan Toure dianggap memiliki pengetahuan keagamaan yang lebih
dibanding Abidal dan Keita.
Ketika Yaya Toure memutuskan pindah ke Manchester City, Abidal dan
Keyta menjadi orang yang paling kehilangan. Dalam salah satu kesempatan
wawancara dengan salah satu radio, Abidal sempat mengatakan.
“Kami kehilangan imam.”
Sumber:republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar